(Peace, Security, and Stability)
by: Agung Nur Cahyono
Menyimak dari namanya bisa diartikan
jika brigade ini terdiri dari kumpulan negara-negara yang bertugas sebagai Peacekeepers di Sektor Timur UNIFIL. Brigade ini memang terdiri dari
beberapa negara, diantaranya Spanyol, Indonesia, India, Nepal, Serbia,
Malaysia, Brunei, Elsavador. Sebelum
membahas lebih lanjut tentang Brigade ini ada baiknya kita flashback sedikit tentang eksistensi UNIFIL.
United
Nation Interim Force in Lebanon disingkat UNIFIL, merupakan satuan tugas pemelihara
perdamaian PBB yang dibentuk pada tanggal 19 Maret 1978. Dengan mandat Resolusi PBB No 425 dan 426
sebagai pijakan hokum dalam melaksanakan tugasnya. UNIFIL saat itu bertugas untuk memastikan
penarikan mundur Israel dari wilayah Lebanon, memulihkan perdamaian dan
keamanan internasional, membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan kedaulatan
negaranya. Pasukan pertama UNIFIL diturunkan pada tanggal 23 Maret 1978;
pasukan ini merupakan pasukan yang dipindahkan dari daerah operasi perdamaian
PBB lainnya yakni United Nations
Emergency Force
dan United Nations
Disengagement Observer Force Zone (UNEF-UNDOF). Saat ini UNIFIL (per 30 April 2012)
berkekuatan 11.965 personel militer dari
38 negara di dunia. Didalamnya juga
terdapat 348 orang staf sipil internasional, dan 657 orang staf sipil lokal.
Saat ini UNIFIL sedang menjalankan mandat Resolusi
Dewan Keamanan PBB No.1701. Resolusi
ini dikeluarkan pada tanggal 11 Agustus 2006 sebagai wujud ketegasan PBB dalam
menyikapi konflik antara Israel dengan Lebanon (Hezbollah) dalam perang 34 hari
tahun 2006 yang lalu. Agresi Israel ini berawal dari insiden diculiknya 2 orang
prajurit Israel yang sedang berpatroli di perbatasan Israel-Lebanon oleh
“Kelompok Bersenjata” Lebanon yang kemudian Hezbollah menyatakan bertanggung
jawab atas penculikan tersebut sehingga membuat pihak Israel memutuskan untuk
melancarkan serangan besar-besaran ke dalam wilayah Lebanon sebagai “tindakan
balasan”. Pada awalnya serangan
tersebut bertujuan menuntut pembebasan prajurit Israel yang diculik, namun
kemudian berkembang menjadi suatu aksi invasi ke wilayah Lebanon. Alasan yang dikemukakan oleh Israel adalah
menumpas kelompok teroris Hezbollah. Adapun
isi penting dalam resolusi tersebut ; memonitor penghentian permusuhan
Lebanon-Israel, membantu dan mendukung Lebanese
Armed Force (LAF) mengelar kekuatannya di Lebanon Selatan dan penarikan
mundur Israel dari Lebanon, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan antara
pemerintah Lebanon dan Israel, memperluas bantuan untuk memastikan dukungan
kemanusiaan kepada masyarakat sipil Lebanon dan pengungsi.
![]() |
Gerbang UNP 7-2 Mako Sektor Timur UNIFIL |
Dalam menjalankan tugasnya UNIFIL memiliki
satuan-satuan tugas yang dibagi ke dalam dua sektor dan satu Satgas Cadangan
Komando (Force Commander Reserve-FCR) yang diawaki seutuhnya oleh kontingen dari
Perancis. Di wilayah perairan UNIFIL
juga memiliki Satgas Maritim yang
dipimpin oleh kontingen dari Brazil.
![]() |
Multinational Brigade Sector East
sebagai satuan pelaksana tugas UNIFIL di Sektor Timur terdiri empat batalyon mekanis,
satu kompi mekanis dan dua task force
kompi mekanis cadangan brigade serta unit-unit pendukung seperti signal, engineer, UISR (Unit Intel), logistic, dan HQ detachment (Denma). Adapun
batalyon mekanis yang tergelar di bawah komando brigade ini adalah Indonesian Battalion (INDOBATT) berada di UN
Position 7-1 di daerah Adchit Al Qusayr, Spanish Battalion (SPANBATT) berada di
UN position 7-2 bersama markas brigade, Indian Battalion (INDBATT) berada di Markas
Brigade di daerah Ebel Es Saqi Lebanon Selatan, Nepal Battalion (NEPBATT) di UN
position 8-30 daerah Meiss Ej Jebel. Luas
wilayah tanggung jawab (area of responsible)
sektor seluas kurang lebih 380 km2. Berada di wilayah Timur Lebanon Selatan
memiliki batas Utara adalah Sungai Litani, batas Barat adalah wilayah operasi
Sektor Barat UNIFIL, batas Timur adalah Cheeba Farm-Syria, dan batas Selatan
adalah Dataran Tinggi Golan (Syria) dan Israel.
![]() |
Markas Sektor Timur UNIFIL Dari Udara |
Kekuatan yang dimiliki Brigade ini
merupakan kekuatan komposit yang terdiri dari alut sista dari negara-negara Troop Contributing Country (TTC) yang
berada tergelar di sektor Timur. Panser
APC merupakan alut sista utama dalam operasi ini. Berbagai jenis APC dari berbagai negara TTC
dapat kita saksikan dalam aktivitas keseharian. Sebut saja
VAG-NG produksi Perancis ini selain dioperasikan oleh negara asalnya,
APC ini juga setia melindungi dan mengangkut prajurit TNI yang sedang bertugas
di Lebanon. Tak ketinggalan juga
keterlibatan APC produksi dalam negeri ANOA yang hingga kini masih menjadi andalan
dalam setiap pelaksanaan patroli-patroli wilayah. Selain VAB-NG dan ANOA terdapat juga panser
milik Spanyol yakni BMR (Blindados Médium
Rueda) dari berbagai versi baik versi angkut personel, canon, ambulance dan
recovery. Tak ketinggalan kontingen
India menggunakan panser SISU produksi Finlandia sebagai tunggangan prajurit
mereka.
Di bawah pimpinan seorang jendral
bintang satu dari Spanyol Multinational Brigade Sector East
memiliki tugas-tugas; memonitor pelaksanakan gencatan senjata, memastikan bahwa
pasukan Israel ditarik sesuai dengan Blue
Line, membantu kegiatan kemanusian termasuk pengembalian pengungsi ke
daerah asal, membantu LAF melaksanakan tugasnya guna mencegah terjadinya
konflik atau perang dengan Israel dengan faksi-faksi yang ada di Lebanon, membantu
pemerintah Lebanon mengamankan daerah perbatasan terhadap penyelundupan senjata
ilegal, mencegah dan memastikan area operasi tidak dijadikan kegiatan-kegiatan
yang dapat memancing terjadinya konflik atau perang dengan Israel.
Dalam mengemban tugasnya Multinational Brigade Sector East melaksanakan kegiatan-kegiatan
operasional diantaranya; patroli baik secara mandiri maupun joint dengan Lebanese Armed Forces (LAF).
Jenis-jenis patroli yang digelarpun juga cukup beragam mulai dari patoli
jalan kaki, patroli kendaraan tempur, patroli dengan kendaraan ringan, serta
patroli wilayah udara dengan menggunakan helikopter. Adapun sasaran dari patroli-patroli tersebut
adalah memastikan wilayah tanggung jawab terbebas dari segala bentuk potensi
ancaman yang dapat merusak suasana damai di Lebanon. Selain melaksanakan patroli, kegiatan lain
yang tak kalah berbahayanya adalah kegiatan demining
alias penjinakan bahan peledak. Bahan
peledak sisa perang 2006 baik berupa unexploded
ordnance (UXO) maupun ladang ranjau masih banyak dijumpai di wilayah
Lebanon Selatan. Setidaknya hampir
setiap minggu masih didapati laporan penemuan UXO di wilayah. Hal ini menandakan bahwa bahan-bahan peledak
tersebut sangat berpotensi mencelakai warga lokal maupun prajurit UNIFIL yang
beroperasi. Selain menggelar
kegiatan-kegiatan kemiliteran Multinational
Brigade Sector East tak ketinggalan juga menyelenggarakan kegiatan Civil Military Cooperation (CIMIC). Inti kegiatan ini sejatinya 11-12 dengan
kegiatan pembinaan teritorial yang dimiliki oleh TNI yakni memenangkan hati dan
pikiran rakyat Lebanon demi mencapai tugas pokoknya.
MULTINATIONAL STAFF OFFICER SECTOR EAST UNIFIL
![]() |
Diskusi Bersama Rekan Multinasional |
Menjadi Analis Militer dalam lingkungan multinasional PBB sama sekali tidak pernah saya sangka sebelumnya. Amanah tersebut saya dapatkan ketika tes mengikuti Milstaff PBB yang diselenggarakan oleh Mabes TNI berhasil saya lewati. Bersama beberapa rekan Perwira baik dari Angkatan Darat, Laut dan Udara kami bergabung menjadi Milstaff Sector East UNIFIL. Di bawah koordinasi Kolonel Inf Achmad Mazuki sebagai Wakil komandan Sektor Timur UNIFIL kami bersama-sama berangkat menuju daerah misi di Lebanon Selatan.
G-2 Assessment demikianlah kira-kira jabatan yang saya emban. G adalah kode yang digunakan NATO untuk staf pasukan darat “Ground”, sedangkan 2 dibelakang G adalah Intelligence. Namun dalam misi PBB tidak dikenal istilah staf Intelligence namun diganti dengan Information. Staf Information di Sektor Timur UNIFIL dikepalai oleh seorang Pamen berpangkat Letkol (Spanyol), di dalam staf Information terdapat lagi Cell yang dinamai Assessment (Analis) yang diketuai oleh Pamen Spanyol berpangkat Mayor yang bertindak sebagai koordinator analis-analis lainnya. Cell Assessment ini terdapat tiga bidang yaitu analis bidang politik dijabat oleh Mayor dari India, analis militer diawaki oleh Mayor dari Indonesia (saya sendiri) dan analis security and armed element dijabat oleh Mayor dari Nepal.
![]() |
Kegiatan Peninjauan Udara |
Tugas yang kami laksanakan adalah menyusun analisa keadaan yang berkembang di daerah operasi yang tertuang dalam produk harian yang dinamakan INTSUM (Intelligence Summary) didalamnya memuat perkembangan situasi daerah operasi, politik, militer (IDF-LAF), insiden-insiden yang terjadi, prakiraan cuaca, saran-saran dan perkiraan ancaman. Kami bekerja secara simultan sesuai dengan bidang masing-masing berdasarkan bahan keterangan yang kami peroleh baik dari komandan atas, satuan tetangga (Sector West, OGL (Military Observer), FCR), dan satuan bawah setiap hari. Sebelum dilaporkan produk yang kami susun tersebut kami diskusikan terlebih dahulu. Dalam proses diskusi inilah terjadi tukar menukar pikiran antar analis yang ada (Brain Storming), tak jarang terjadi adu pendapat yang seru untuk menelurkan produk yang berkualitas.
Sebagai bahan dalam penyusunan produk kami tersebut tak jarang kami harus terjun langsung ke lapangan guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat. Kegiatan patroli udara dan darat menjadi kegiatan kami secara regular kami guna melengkapi dan memperbaharui data yang telah kami miliki. Satu kesempatan yang jarang didapat oleh personel UNIFIL adalah melaksanakan Blue Line Tour ke wilayah Israel. Sebuah keberuntungan bagi saya mendapatkan kesempatan tersebut. Bersama Komandan Sektor dan Wakil Komandan Sektor Kol Inf Achmad Marzuki kami berangkat menuju Israel lewat perbatasan di kota Rosh Hanikra. Tujuan dari perjalanan ini adalah berkunjung ke daerah-daerah konflik secara langsung dari sisi Israel dan mendengarkan keterangan menurut sudut pandang Israel. Setibanya di sana kami disambut oleh PA LO Israel dari Komando Utara IDF (IDF North Command). Kami berkesempatan mengunjungi daerah-daerah konflik dari sisi Israel dan mendapat penjelasan dari Komandan Brigade Infanteri 796 Col Amir Fizer. Secara langsung beliau memimpin pasukan di garis depan sambil menerangkan kondisi terakhir dan penyebab konflik dari versi Israel.
Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat menunaikan tugas sebagai Staf Militer PBB di Lebanon. Berkat rahmat Allah SWT akhirnya kami dapat menyelesaikan misi kami selama satu tahun dalam keadaan selamat tanpa suatu hambatan yang berarti. (ANC)